Bonita menggertakkan giginya dan memelototi gadis kecil yang berwajah polos itu. Dia ingin memberi pelajaran untuk keponakannya sendiri itu.
Tapi dengan begitu banyak mata di depannya, dia mencoba menahan diri sekuat mungkin sembari memasang wajah sedih, air mata terus mengalir di matanya, "Kamu...Bagaimana kamu bisa berkata seperti itu? Aku bibimu!"
"Ya, bibi. Aku tahu kau bibiku, tapi kupikir kau dan ibuku sepertinya bukan saudara perempuan, jadi aku tidak suka memanggilmu Bibi."
Kendra, yang jarang berbicara, menyentuh dagunya dengan wajah serius. Dia berkata dengan tenang, "Tapi Ibu adalah desainer terkenal, dan jika mereka bukan kerabat asli, kita tidak bisa mengenali mereka secara sembarangan, atau mereka akan membawa reputasi buruk bagi Ibu di masa depan."
Senyum Bambang semakin lebar.