Tapi setelah dia selesai berbicara, kakek Alia berkata dengan dingin, "Biarkan kedua anak ini makan dulu, dan kalian bisa bicara setelahnya."
Seketika ruang tamu pun menjadi hening.
Thalia dan Kendra dengan patuh memakan makanan yang diberikan oleh lelaki tua itu. Mereka tidak merasa bahwa suasana saat ini sangat aneh. Mereka menunjuk ke piring di depan mereka dengan ekspresi kekanak-kanakan, dan berkata dengan lembut, "Kakek, makanan ini sangat enak."
"Makan saja, masih ada banyak."
"Ya, kakek. Kakek juga bisa makan ini, jangan selalu makan daging."
"Baik, oke, aku akan mendengarkanmu."
Tanpa Bonita dan Sonia, mereka berdua terlihat damai, dan kakek buyut mereka pun akhirnya tersenyum saat melihat kedua anak kecil itu masih memedulikan diri sendiri dengan puas, dan hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan.
Empat generasi yang duduk bersama dalam satu meja adalah hal terindah dalam hidup.
Di sisi lain, wajah Cahyo terlihat pucat pasi, dan dia sama sekali tidak nafsu makan.