Handoko kembali ke kamar. DIa berpikir bahwa Kendra sudah tidur dengan Thalia untuk beristirahat, tetapi begitu dia membuka pintu, dia melihat tubuh kecilnya duduk di depan sebuah notebook, dan jari-jarinya yang kecil dengan cepat mengetuk keyboard. Pemandangan itu akan membuat orang-orang yang tidak mengenal Kendra membelalakkan mata mereka dengan kaget, namun Handoko sudah terbiasa. Dia hanya bertanya, "Kendra, kenapa kamu masih tidur?"
"Bukankah paman tadi berbicara tentang mencegah skandal mengenai paman dan Ibu agar tidak diunggah di Internet? Aku sedang mengerjakan jaringan pengawasan."
"Hmm?"
Presiden Handoko terkejut. Dia menggelengkan kepalanya dengan pasrah dan berkata.
"Lupakan saja, aku sudah mengatur agar orang lain melakukannya. Untuk saat ini, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya dan tidur nyenyak. Jika ingatan Ibumu sudah pulih dan dia tahu bahwa kamu tidak tidur, dia pasti akan memarahiku."