Di dalam mobil, Dhanu merasa kelopak matanya sangat berat sehingga dia hampir tidak bisa membukanya.
Dan yang paling menyedihkan adalah perutnya masih menjerit karena kosong.
Handoko melihat dokumen yang dikirim oleh perusahaan di tangannya, dan dia berkata dengan tidak senang, "Bisakah kamu menyuruh perutmu diam?"
Kemarahan Dhanu tiba-tiba memuncak, dan dia berteriak keras, "Diam! Aku tidak bisa mengendalikannya!" Dia sudah tidak tahan dengan perlakuan Handoko padanya yang seakan-akan tidak peduli sama sekali dengan kondisinya.
"Kamu benar-benar orang yang kejam. Selain tidak memberi aku makanan, sekarang kau memaksaku ikut denganmu, dan sama sekali tidak peduli padaku. Aku akan membunuhmu di masa depan jika kau terus melakukan hal seperti ini!"
"Terserah, lakukan saja kalau bisa."
Dhanu memandang Handoko dan mengabaikannya sama sekali. Tentu saja dia tidak serius, tapi pada akhirnya dia hanya bisa menghela nafas dengan pasrah.