"Tunggu sebentar bukankah kau bilang kau tidak percaya dengan rumor-rumor yang berada di bukit Verra?" tanyaku ketika mengingat bahwa Clarissa pernah mengatakan hal tersebut.
"Bahkan jika aku mengatakan aku tahu sesuatu mengenai bukit Verra, paling-paling kau hanya akan menganggapnya sebagai rumor, tetapi kali ini berbeda apakah ucapanku ini benar atau tidak, kau pasti akan mendengarkannya baik-baik, laagipula kau ingin mengetahui dunia exor bukan?" Clarissa menyatakan hal itu padaku dengan jelas.
"Pertama, aku tidak mengetahui segala hal mengenai bukit Verra, aku juga tak mengetahui dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi pada bukit ini selama 6 tahun terakhir. Namun, aku tahu bahwa sekelompok Exor pernah datang kesini 10 tahun lalu."
"Darimana kau yakin orang-orang yang pergi ke bukit ini 10 tahun lalu adalah sekelompok Exor?
"Aku pernah bilang padamu bahwa orang tuaku meninggal bukan?"
Aku menganggukkan kepalaku.
"Kematian orang tuaku berkaitan dengan kedatangan sekelompok Exor tersebut. Sebulan sebelum sekelompok Exor tersebut datang, ayahku menderita penyakit aneh. Pada awalnya bulu-bulu halus tumbuh lebat di sekujur tubuhnya. Pada saat itu, tak ada yang menganggap serius hal ini. Namun, hari demi hari bulu tersebut tumbuh semakin banyak, tak peduli bagaimana ayah mencukur bulu tersebut, pada akhirnya bulu tersebut terus tumbuh. Hingga pada akhirnya dia terlihat seperti…. "
Clarissa menatap mataku dan melanjutkan ucapannya, " ….Sebuah monster."
Aku tersentak kaget. "Monster? Tapi, jika hanya penampilannya saja bukankah seharusnya Ayahmu baik-baik saja, apa yang terjadi padanya?"
"Pada awalnya, itu semua hanya penampilannya saja. Tetapi perlahan-lahan prilakunya semakin aneh. Pertama-tama, dia menjadi mudah marah. Dia kemudian menjadi sangat rakus dan perilakunya mulai tak terkendali. Seminggu kemudian, dia sudah tak tertolong lagi. Seolah-olah insting kebinatangan telah merasukinya."
Sambil bercerita, aku melihat ekspresi Clarissa mulai berubah. Dia kembali mengingat ingatan pahit dan menyakitkan yang pernah ia alami.
"Ibuku sudah tidak kuat lagi, akhirnya dia memutuskan memanggil dokter untuk melihat kondisi ayahku. Kejadian ini disembunyikan dari warga desa, hanya beberapa orang yang tahu. Ibuku takut warga desa akan mengusir kami jika mereka mengetahui apa yang terjadi pada ayah. Paman Arnold adalah salah satu orang yang mengetahui kondisi ayahku,."
"Dokter demi dokter datang tetapi mereka semua tidak mengetahui penyebab perubahan pada Ayahku. Dokter-dokter itu menyarankan Ibu untuk membawa ayah ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, Ibuku menolak, dia takut kondisi ayah diketahui banyak orang. Pada akhirnya, seorang tetangga menyarankan Ibuku untuk menghubungi kelompok Exor, hal yang menimpa Ayah mungkin berkaitan dengan hal supranatural."
Clarissa menghela nafas sebentar sebelum lanjut bercerita, "ibuku kemudian mendapatkan informasi mengenai kelompok-kelompok Exor tersebut. Dia tidak memilih gereja keselamatan, alasanya jelas, gereja keselamatan tidak segan untuk membunuh ayahku jika perubahan yang ayah alami ternyata bertentangan dengan kitab suci mereka. Aku tidak menyalahkan hal itu, karena Gereja Keselamatan melihat satu masalah dari pandangan yang lebih luas, seperti demi keselamatan masyarakat.
Namun, ibuku tidak ingin hal buruk terjadi pada ayahku, karena itu ia memilih memanggil kelompok Exor bernama Temple of Shadow. Temple of Shadow lebih seperti tempat perkumpulan berbagai Exor yang sudah lepas dari gereja mereka masing-masing."
Aku baru pertama kali mengetahuinya, ternyata Exor juga bisa memisahkan diri dari gereja? Tetapi, bukankah kekuatan mereka berasal dari dewa, jika mereka meninggalkan gereja, seharusnya kekuatan tersebut hilang bukan?
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, namun untuk jawaban itu, aku juga tidak tahu." Seolah menebak pikiranku, Clarissa segera menggelengkan pikirkan.
"Sebulan semenjak ayahku pertama kali berubah, akhirnya, Temple of Shadow mengirim perwakilan mereka. Ada 5 orang Exor yang datang ke rumahku mereka memiliki nama panggilan masing-masing. Ada Tikus hitam, Harimau putih, Naga Emas, Burung Hantu, dan terakhir Kijang Langit. Kelima orang tersebut memakai topeng sehingga wajah aslinya tidak diketahui.
Kemudian mereka melakukan penyelidikan, dua dari mereka memeriksa kondisi ayah sementara ketiga lainnya pergi menyelidiki bukit Verra. 2 Hari setelah penyelidikkan berlangsung, Sekelompok exor tersebut mendapatkan hasil. Keluarga kami disuruh melakukan tes kecil. Pada dasarnya kami disuruh untuk memegang batu permata berwarna biru.
Kami melakukannya seperti yang mereka suruh. Pada saat itu, aku dan adikku langsung demam segera setelah memegang batu permata tersebut. Untungnya sakit kami tidak parah. Sebelum, aku melanjutkan, apakah kau tahu legenda kaum setengah binatang?"
"Tentu saja aku tah … Jangan bilang bahwa-" Aku menatap Clarissa dengan kaget.
Clarissa mengangguk, ia kemudian berkata, "Para Exor itu menjelaskan pada Ayahku menemukan sebuah tanaman khusus, tanaman itu sebenarnya tak berbahaya bagi manusia biasa, namun, tanaman tersebut memiliki efek khusus. Tanaman itu membangkitkan efek kebinatangan pada kaum setengah binatang. Tanaman itu sering digunakan setengah binatang saat berperang."
Setengah binatang, aku tidak menduga akan menemukan fakta yang mengejutkan. Kalau legenda yang satu ini benar, bukankah artinya banyak legenda di luar sana yang juga benar-benar asli?
"Masalahnya adalah para setengah binatang pada umumnya biasa melatih insting kebinatangan mereka sehingga mereka bisa menekannya, namun ini pertama kalinya terjadi pada ayah sehingga dia sama sekali tak bisa melakukan hal tersebut. Mau bagaimana lagi, garis keturunan setengah binatang dalam darah ayah awalnya sangat tipis, mungkin itu diturunkan dari kakeknya kakek ayahku atau sejenisnya.
Untuk mengatasi masalah ayahku para Exor pada dasarnya memberikan 3 pilihan. Pertama, yang paling langsung, adalah membunuh ayahku, saat itu dia sangat menderita, membunuhnya adalah salah satu pilihan yang baik untuk mengakhiri penderitaan ayahku.
Kedua adalah memisahkan garis keturunan ayahku dari tubuhnya. Secara sederhana cara ini berarti Para Exor akan merobek garis keturunan setengah binatang dalam tubuh Ayah secara langsung. Namun, cara ini memiliki resiko yang tinggi bagi ayah untuk tidak bertahan.
Cara ketiga adalah menyegel garis keturunan setengah binatang dalam tubuh ayah. Ini adalah cara yang paling aman. Namun, dengan cara ini garis keturunan setengah binatang dalam tubuh ayah bisa keluar kapan saja. Tentu itu sangat membahayakan keluarga kami. Tetapi Ibu tetap memilih cara terakhir.
Singkat cerita, para Exor itu menyegel garis keturunan setengah binatang di tubuh ayah. Alhasil, ayah kembali sadar dan perlahan bulu yang memenuhi tubuhnya tidak tumbuh lagi meskipun kami mencukur bulu-bulu tersebut. Selain itu, kelima exor tersebut juga menyegel garis keturunan di tubuhku dan adikku. Karena kami tak pernah memiliki insiden kebangkitan seperti ayah maka garis keturunan itu tidak akan pernah bangkit di tubuh kami.
Di sisi lain, mereka juga membakar habis tanaman-tanaman yang memicu kebangkitan insting setengah binatang di tubuh ayahku. Dengan berbagai hal yang para Exor itu lakukan seharusnya masalah itu selesai. Atau setidaknya, itu yang kami pikirkan."