Andini tidak dapat menyembunyikan perasaan Nervous nya, ketika wali murid nya menyuruh Andini menghadap ke ruang kantor.
Dengan memantap kan hati nya di buang semua perasaan yang membuat diri nya hilang kepercayaan diri, ketika berjalan menuju kantor, tiba-tiba Adnan memanggil nama nya dan mengajak nya untuk bersama menuju ke ruang guru.
"Apakah kau merasa Nervous Adnan?" tanya ku pada nya.
Adnan tersenyum...sambil mengelengkan kepalanya, membuat Andini ingin tahu kenapa Adnan bisa setenang itu?"