Rafli jadi rebutan para wanita dia sampai bingung mengapa hal buruk itu menimpanya.
Padahal masih banyak laki-laki yang lebih tampan darinya, tapi mengapa Lifia dan Asyifani sepertinya menyukai Rafli?
"Rafli kita pulang bareng, ya?" Asyifani mengajak laki-laki berhidung mancung itu, dia sudah menungu Rafli di parkiran sejak tadi.
"Tapi aku mau ngajak Rania, pulang bareng, gimana dong, kamu jalan kaki saja, " sahut Rafli pelan sebab tidak enak hati sebetulnya menolak ajakan Asyifani.
"Padahal aku sudah nunggu dari tadi, nyebelin!" Asyifani cemberut.
Sedangkan Rania melihat wajah Asyifani cemberut dia tidak tega lalu berkata, "Rafli kamu pulang bareng dengan Asyifani saja, tapi jangan ngebut-ngebut di jalan, ya."
"Rafli pulang denganku, saja!" Lifia mengambil helm dan memakainya langsung.
Asyifani tidak terima dia marah, "Kamu tidak sopan jadi perempuan, Rafli itu maunya pulang sama aku bukan kamu!"
"Rafli jalan!" kata Lifia mengabaikan perkataan Asyifani.