Tanpa setitik arti dan kubisikan kepada mu, ketuk angan ku...sosok mu dalam bayang, bagai butiran debu yang tersapu. kau buat aku ingin menghilang tersisa dalam hampa lalu perih menyapa...
Aku mungkin memang tidak layak untuk menerima sedikit saja rasa sayangmu karena mungkin memang aku tidak bermakna bagimu.
Bagai sesosok punguk yang merindukan rembulan, walau perih menyiksa dalam hati aku akan coba terus bertahan karena pergi darimu juga tak akan sangup aku lakukan.
Maya...lihat lah dirimu kau seperti peri kecil tertahan dalam penantian, seperti luas nya langit yang tidak bertepi mengharapkan kasih sayang tulus dari seseorang yang sangat engkau cintai, kini Maya hanya bisa diam dan membisu melewati setiap waktu, bertanya dalam sepi...sunyi... tentang harapan, sembunyi dalam gelap malam, terlintas dalam harap yang bukan hanya sekejap.