Budi dan Parjo hampir saja terjungkal ke belakang. Dia sendiri merasa kalau dirinya sangat takut. Buktinya kini tangannya saja sedikit bergetar. Memang tidak sesuai dengan kenyataan.
Parjo memang butuh bantuan, sedangkan Budi butuh dan takut kalau nanti semakin dimarahi. Sekarang ini, dia pun berpikir aneh dan kini pikirannya cukup sedikit kesal. Setiap kali teringat hal tersebut, maka dia pun ingin emosi. Setiap kali teringat pada Surya, maka pikiran mereka berdua sedikit kacau.
Parjo menatap raut wajah Budi, begitupun Budi yang menatap raut wajah Parjo. Mereka berdua terlihat seperti orang yang terlihat tidak tahu sesuatu karena respon dia hanya mengendikkan bahu saja. Kini tatapannya terlihat sangat kesal dan bahkan dia pun merasa tidak suka.
"Ah, kita lagi mau bawa Surya pulang ke rumah," jawab Parjo sedikit merinding.