Seketika Surya membelalakkan kedua matanya. Antara percaya dan tidak percaya. Namun, tetap saja bahwa rasanya tetap seperti mimpi. Dia juga menuntut mulutnya menggunakan tangan kanan.
"Sep, aku sadar bahwa aku nggak salah lihat!" Pekik Surya dengan kedua mata berkaca-kaca. Pandangan kejadian di depannya membuat dirinya semakin ketakutan saat akan melakukan sesuatu. Memang tidak masuk akal, tapi itulah pada kenyataannya. Kini dia hanya bisa pasrah terhadap keadaan sekaligus berpikir untuk mencari jalan keluar.
"Nah, aku sudah bilang dari awal bahwa tubuhku sangat sakit!" Keluh Asep. Sesekali dia memejamkan kedua matanya menahan rasa sakit yang terus menyerang pada bagian tubuh. Rasanya sulit dijelaskan lebih lanjut selain dengan kata sakit.