"Aku takut kalau nanti Sholeh melakukan hal nekat," jawab Siti.
Selama ini, Siti berusaha untuk sabar dan berusaha untuk menerima keadaan Sholeh. Dia berusaha untuk tidak benci, meski dirinya seringkali disakiti. Selama ini, Siti hanya bisa diam dan merasakan penderitaan tersebut secara diam. Tidak ada yang mampu memahami keadaan dirinya karena dirinya memang tidak paling tidak suka dikasihani. Kesan pertama ketika dikasihani terasa seperti seseorang yang paling menderita. Siti sangat merasakan bahwa harga dirinya diinjak-injak oleh orang lain. Setiap kali teringat hal tersebut, Siti selalu bersabar.
Dibantu oleh orang lain memang menyenangkan, setidaknya bebannya sedikit berkurang. Namun, Siti sadar bahwa yang namanya bantuan itu ada enaknya dan ada pula tidaknya. Terkadang banyak orang yang tidak suka ketika melihat orang lain senang dibantu oleh orang lain. Dari mulai situlah muncul yang namanya pergunjingan dan itu sudah seringkali terjadi di dunia ini.