"Aku heran banget deh sama kamu, dikit-dikit kalau ngomong ngajakin mati. Kalau kamu mati, ya sudah sana mati sendiri. Aku sudah bilang berkali-kali bahwa aku masih ingin menikmati hidup, heran banget deh aku harus berapa kali ngomongnya!" Omel Surya sambil mendelik kesal.
Sementara Toni hanya santai saja bersandar di di pagar sambil menguap. Seakan bahwa protes dari Surya adalah ceramah. Setelah Surya selesai berbicara, Toni pun diam sambil menatap Surya yang masih saja terlihat kesal.
"Apa?!" Ketus Surya membuat Toni terkejut.
"Gila sih bikin jantung aku mau lepas," ucap Toni sambil mengelus dadanya.
Kedua mata Toni mengelus dadanya sambil sedikit berpikir. Dia sengaja meneliti pada bagian dada guna memastikan bahwa keadaannya baik-baik saja. Setelah beres, dia pun kembali menatap Surya.
"Apa lihat-lihat? Lagian kalau kamu jantungan pun nggak akan berpengaruh. Kamu kan sudah mati," kata Surya.