Chereads / Natural Be Love / Chapter 2 - NBL S1 Part 2

Chapter 2 - NBL S1 Part 2

Seperti biasa Putri dengan Naufal berjalan beriringan ke kelas mereka dan seperti biasa juga Naufal menautkan tangannya di tangan Putri. Pemandangan itu jadi hal yang biasa di sekolah walaupun Naufal salah satu anak famous di sekolah. Lagi pula hubungan Putri dan Naufal sudah jalan tiga bulan.

"Put, gue pengen denger lagi lo bilang sayang ke gue," bisik Naufal tepat ditelinga Putri membuat beberapa gadis yang melihat itu merasa iri dengan kedekatan keduanya.

"Kapan gue bilang kayak gitu?" Bantah Putri tanpa berani melihat wajah Naufal yang seketika cemberut karena bantahan Putri.

"Malem! Sebelum lo matiin hpnya." Sindir Naufal masih dengan aksi cemberutnya.

"Ngimpi kalo lo, orang gue langsung nutup telepon seudah denger have a nice dreem dari lo." Lagi-lagi Putri membantah.

"Masa sih? Yaudah deh bilang kangen aja gimana? Katanya malem lo kangen sama gue juga."

"Sekarangkan udah nggak karena udah ketemu."

"Please Put, sekali aja! Rasanya indah banget waktu lo ngomong lo juga pengen ketemu dan bilang sayang ke gue, walaupun gue gak tahu ini nyata atau halu."

__Itu nyata ko Fal.__

"Gak mau ah, tuh udah deket kelas. Gue harus belajar. Takutnya kuis dadakannya jadi," ucap Putri dengan suara datarnya.

"Gue gak mau bantuin lo belajar kalo lo belum bilang sayang ke gue," ancam Naufal yang berhentiin langkahnya sendiri di depan pintu kelas, membuat Putri juga berhenti melangkah.

"Ngancem ceritanya?" Putri jadi terlihat sinis.

"Yaudah bilang kangen aja deh, kayak yang kemarin malem, 'gue juga, pengen ketemu lo, tapi sekarang udah malem Fal, besok aja di sekolah' ayo dong Put, sekali aja," bujuk Naufal dengan gerakan imut yang di tahan Putri. Mungkin saja Putri bisa luluh kalau Naufal sudah mulai nunjukin keimutannya lagi.

"Please," kali ini Naufal memohon sebagai usaha terakhirnya untuk menaklukan Putri.

"Hem,,, enggak ah, malu," ucap Putri yang ternyata tolakan juga.

"Gak usah kenceng-kenceng, gue dengerin baik-baik ko, cukup gue aja yang denger," Naufal belum nyerah juga.

"Keukeuh banget sih lo," gertak Putri membuat pertahanan Naufal runtuh dan menghembuskan nafas pasrah.

"Yaudah deh, nggak apa-apa, kayaknya lo udah balik ke Putri yang gue kenal, lagian gue gak mau kita berantem gara-gara keingin gue yang konyol ini."

__Emang konyol Put, sampai kapanpun, mau gue loncat dari tebing pun, kalau lo gak ada perasaan sama gue, gue bisa apa Put?__

Naufal mengeratkan genggamannya dan sedikit menarik Putri untuk masuk kedalam kelas.

Kelas di mulai, pak killer benar-benar mengadakan kuis dadakan. Beruntung Putri sempat belajar sama Naufal, walaupun Naufal ngajarnya dalam mood yang kurang baik. Hasil kuis Putri tidak sejelek biasanya, masih di rata-rata lah. Tapi anehnya waktu istirahat tiba Naufal kelihatan pendiam, dia tampak tidak senang ataupun memberikan ucapan selamat kepada Putri karena berhasil mendapatkan nilai yang lebih baik dari biasanya. Sejak bel istirahat, dia terus fokus pada buku sejarah yang panjang seperti kertas folio dan sudah pasti tebal.

Naufal kelihatan menghiraukan ajakan sahabat-sahabatnya yang mengajak dia ke kantin. Diajak sama Jimmy pun dia gak mau padahal kalo Jimmy sudah bertingkah so imut Naufal pasti luluh, alasannya sih simple, dia pengen belajar karena ujian semester sebentar lagi, logis sih tapi tetap saja janggal.

Putri sadar kalo sikap Naufal seperti itu pasti karena dia. Putri berjalan kebangku Naufal setelah sahabat-sahabatnya pergi lantas langsung duduk di bangku yang ada di depan bangku Naufal.

"Ke kantin yuk! Gue laper."

"Duluan aja Put, gue belum laper." Katanya tanpa ngalihin pandangannya dari buku sama pena.

"Gue pengen di jajanin sama lo."

"Lo kan bawa bekel, gue liat ko Bi Sumi bikin bekel buat lo."

__Naufal susah dibohongin.__

Putri mengambil bukunya Naufal dan di tutupnya.

"Lo yang bilang ke gue kalo di ajak ngomong tuh tatap lawan bicara lo," protes Putri yang langsung di turuti oleh Naufal walaupun dengan wajah kesal yang menghiasi seluruh wajah Naufal.

Naufal diam menatap Putri seperti memberi kode mau bicara apa.

"Sorry," ungkap Putri, sekarang nadanya agak pelan.

"Sorry lagi Put? Gue gak bisa denger lo bilang sorry terus ke gue seolah lo tuh orang jahat dan gue orang baik. Gue bukan orang baik dan lo bukan orang jahat," kesal Naufal walaupun masih dinada standar orang yang lagi mengobrol. Mungkin Naufal masih dalam batas sadar, tidakk tahu deh menit selanjutnya. *duh author kehasut Dilan nih ngomongnya.*

"Gue kangen lo Fal, gue sayang sama lo."

Naufal membeku di tempat. Dia tidak pernah menyangka dia bisa mendengarnya secara langsung. Mata Naufal terlihat berair walaupun air itu tidak terjun. Mungkin Naufal punya pusat kontrol yang sepihak dengannya.

Mereka berdua tidak sadar saja kalau temen sekelas mereka yang masih ada di dalam kelas menatap iri pada mereka. pasti lah iri, ungkap rasa sayang tanpa perduli orang di sekeliling mereka bagaimana reaksinya.

"Jangan marah lagi ya? Gue kan udah bilang kangen sama sayang." Putri kelihatan banget lagi membujuknya, bahkan Putri sampai harus raih telapak tangan Naufal yang asalanya membeku jadi cair karena disentuh pacarnya untuk pertama kali.

"La,,,gi!" Pinta Naufal walau terdengar ragu.

"Fal?"

Naufal kelihatan menunggu Putri buat bilang sayang lagi.

"Gue sayang sama lo Fal, gue sayang banget sama lo jadi, jangan marah lagi ya? Gue takut,,"

"Gak ko, gue gak marah, gue seneng, hehe, yaudah lo mau makan di mana? Mau di jajanin apa?" Dari kalimatnya saja udah ketahuan kalau Naufal sangat antusias and happy kan?

"Tadi katanya gak laper?" Goda Putri.

"Tapikan lo laper, oh iya lo kan bawa bekel, gimana kalo kita makan diatap aja sambil liat pemandangan sekolah, mau gak?" Saran Naufal.

Putt mengangguk dengan penuh senyuman.

__Diatap__

Putri dan Naufal makan bersama dengan bekal yang di bawa Putri. Naufal juga memesan jus dari luar buat minum mereka.

"Fal!"

"Hem?" Naufal menatap Putri yang sedang mengulurkan sesuap makanan kehadapan Naufal.

"Buat gue?" Tanya Naufal.

"Iya, cobain deh, katanya lo gak suka kentang, sayur kentang buatan bibi Sumi enak lo."

Dengan sedikit keraguan Naufal melahap sesendok sayur kentang yang di sodorkan Putri.

"Gimana?"

"Bumbunya sih enak tapi kentangnya, gue tetep gak suka Put, sorry ya."

"Ngapain sih bilang sorry? Orang gue yang minta lo cobain, kritikan lo wajar ko, lagian lo emang gak suka kentang dari lahirkan?" Putri setengah menyindir dan meledek Naufal

"Put! Lo,, mendadak baik ke gue. Gue kira kayak hari-hari sebelumnya, lo gak bakal ngeh kalo tadi gue kesel sama lo karena lo gak ngabulin permintaan gue. Lo di paksa kak Yogi lagi buat baik ke gue? Lo gak perlu lakuin itu, gue bakal bilang ke kak Yogi kalo lo udah baik banget sama gue hari ini dan ,,,"

"Stop Fal, lo jangan berpikir gue masih Putri yang jutek sama lo, gue beneran udah sayang sama lo, gue pengen jadi cewek yang baik buat lo, bantu gue supaya jadi pacar yang baik buat lo, gue gak mau nyakitin lo lagi."

Naufal masih diam seolah tahu kalau omongan Putri belum selesai.

TO BE CONTINUED