Chereads / Natural Be Love / Chapter 3 - NBL S1 Part 3

Chapter 3 - NBL S1 Part 3

Naufal masih diam seolah tahu kalau perkataan Putri belum selesai.

"Gue tahu kalau selama ini perbuatan gue ke lo tuh gak baik banget, apalagi lo pacar gue. Tapi sekarang gue sadar kalau lo cowok terbaik yang tuhan kirim buat gue, sayang sama gue walaupun gue nolak lo bahkan ngata-ngatain lo semau gue. Maafin gue Fal, mulai sekarang gue bakal berusaha buat ada di sisi lo seperti yang lo mau, gue akan berjuang bersama lo di sisa hidup gue. Lo maukan bantu gue jadi pacar yang lo harapin selama ini seperti lo yang udah berusaha jadi pacar yang selama ini jadi harapan gue." tulus, sangat tulus! Naufal bisa merasakan itu.

Putri meraih tangan kiri Naufal yang tak lagi memegang sumpit. Setelahnya Putri meneteskan air matanya sambil menatap tangannya yang sudah memegang telapak tangan Naufal.

"Sorry Fal, gue gak pernah ulurin tangan gue seperti lo yang selalu ngulurin tangan lo di saat gue susah ataupun senang, makasih banyak karena lo selalu pegang erat tangan gue sampai gue gak terjatuh." Putri memang tidak terisak tapi beberapa tetes air mata berhasil lolos.

Naufal berdiri untuk menghampiri Putri tanpa melepas genggamannya lalu berlutut di depan Putri yang masih duduk di kursi. Naufal memang kaget dan merasa tidak menyangka tapi Naufal tahu dengan kondisi seperti ini Putri membutuhkan Naufal yang bisa menangkannya.

"Lo gak boleh nangis Put, jangan nangis gara-gara gue, itu bikin hati gue sakit.  Makasih lo mau lakuin semua itu buat gue, tapi lo gak perlu ngelakuin hal sebanyak itu, cukup lo di samping gue, itu lebih dari cukup buat gue. Kalo lo tanya apa gue mau berjuang bareng sama lo? Jawabannya pasti mau, kapanpun lo butuh bantuan gue apapun itu asal lo bahagia, gue pasti lakuin buat lo," katanya sambil menghapus jejak air mata di pipi Youngkyo.

Putri menarik lengan Naufal dan memeluk tubuhnya, memeluknya sangat erat seolah tidak mau kehilangannya ataupun melepasnya.

"Gue sayang, nggak, gue, cinta sama lo Fal, gue gak mau kehilangan lo, jangan pernah tinggalin gue yah Fal, gue mohon. Gue tahu gue udah banyak sakitin lo,,"

"Tanpa lo minta, gue janji sama lo, gue gak akan ninggalin lo," potong Naufal di akhiri senyum semangat yang mendominasi.

Driii~~ng

"Bel udah bunyi Put."

Putri melepaskan pelukannya.

"Boleh gak sekali ini aja bolos, satu jam pelajaran aja. Gue masih mau disini sama lo."

Naufal terlihat berpikir keras.

"Lo yakin? Sekarang pelajaran Pak Ardi, pelajaran bahasa inggris, pelajaran kesukaan lo."

Putri mengangguk tanpa ragu.

"Yakin, lo lebih penting dari pada bahasa inggris gue."

Naufal tersenyum lalu mengangguk.

"Tapi jangan nangis lagi ok?"

Putri mengangguk dan Naufal kembali kekursinya tanpa melepas tautan tangan mereka.

"Gue,,,"

"Lo sayang gue?" Potong Putri penuh percaya diri.

"Gue juga." Ucap Naufal yang berhasil membuat Putri tertawa.

"Ini pertama kalinya gue lihat lo ketawa secara langsung dihadapan gue."

"Mulai sekarang gue bisa ketawa sepuasnya didepan lo."

"Mulai sekarang gue gak akan segan-segan nasehatin lo dan bilang cemburu secara terang-terangan apalagi kalo lihat lo sama Teon."

"Awas kayak kak Yogi, eh gue baru tahu lo cemburu sama Teon, gue kira,,,"

"Banget Put, tapi sekarang kayaknya udah gak akan cemburu sama dia lagi deh."

Naufal menyeruput jusnya.

"Kenapa?"

"Karena sekarang gue tahu kalau lo sayang sama gue dan gue yakin atas dasar perasaan itu, lo gak akan pernah khianatin gue bahkan jika cowok yang suka sama lo sekeren Teon."

"Gue akan jaga kepercayaan lo." Kata Putri dengan senyuman terbaiknya."

"Kalo gini, gue rela bolos setiap hari Put."

"Apalagi gue."

"Itumah maunya lo."

__Pulang Sekolah__

Teon menunggu Putri di depan kelas dan di saat Putri keluar bersama Naufal, Teon langsung menghampiri Putri untuk mengajak Putri pulang bersama.

"Gue denger kak Yogi lagi latihan basket, pulang bareng gue yuk!"

"Putri mau pulang bareng gue!" Sela Naufal.

"Hey bro apa kabar? Sejak kapan lo posesif kayak Yogi? Bukannya selama ini lo suka-suka aja tuh gue ngajak Putri pulang bareng? Lo emang pacarnya tapi Putri gak suka pulang bareng lo, kemaren aja lo malah biarin dia nunggu kakaknya jemput padahal kemarin hujan lo Fal, tega banget sih lo. Akhh itu gak penting dan gak penting buat di bahas, mending gue tanya Putri aja deh. Put, lo maukan pulang bareng gue?"

Tatapan Teon kini beralih pada Putri yang sedang membenarkan posisi tasnya.

"Sorry Te, tapi kalo kak Yogi tahu, lo bakal di hajar habis-habisan sama dia. Gue gak mau kak Yogi ataupun lo masuk ruang konseling lagi. Satu lagi Te, ini kedua kalinya gue denger lo manggil kak Yogi tanpa kak. Gue pulang dulu."

Putri menarik Naufal pergi dari situ.

__Di Parkiran__

"Tunggu Put, gue ngerasa ada yang aneh sama perkataan lo tadi."

"Lo,, bilang lo gak mau liat kak Yogi ataupun Teon masuk konseling lagi, apa itu artinya lo belajar suka sama gue karena hal itu? Lo belajar suka sama gue,,, karena,,, lo gak punya pilihan,,, buat nahan kak Yogi sama Teon berantem?"

Ucapan Naufal terbata-bata, dia merasa jika dugaannya benar, kali ini Naufal akan meminta putus. Jika Putri sudah mulai memanfaatkannya dan menjadi pembohong atau penipu karena situasi sekarang, Naufal tidak akan pernah mau. Lebih baik mengakhiri sebuah hubungan di banding hubungan itu membuat seseorang menjadi penjahat.

Naufal lebih baik terluka bahkan ribuan sayatan tak masalah jika itu bisa mebuat Putri merasa tenang. Tapi, jika,,, tidak bisa, tidak ada yang mau membuat orang yang di cintainya menjadi penjahat karenanya.

"Lo mikir apa sih Fal?"

"Lo bilang ke Teon kalo lo gak bisa bareng dia lagi karena gak mau lihat kak Yogi sama Teon berantem sampai masuk ruang konseling yang berhujung diskors. Apa itu artinya,,, apa yang lo bilang ke gue,,, saat lo bilang,,, lo,,, sayang sama gue,,, bukan karena lo,,, tapi,,,"

Naufal tidak bisa meneruskan kalimatnya. Bibirnya benar-benar kaku sekarang membayangkan dugaan yang mungkin saja terjadi. Sebab selama ini Putri memang tidak pernah seserius hari ini saat membicarakan hubungan mereka berdua.

"Nggak Fak, gue ngomong kayak gitu cuman gak mau nyakitin Teon, walau bagaimanapun dia juga udah berbuat baik sama gue dan itu gak ada kaitannya sama hubungan kita. Lo ngertikan maksud gue."

Naufal terdiam menatap Putri seolah menuntut penejelasan lebih.

TO BE CONTINUED