Gia menoleh ke suaminya dan berkata, "Mama kayaknya banyak diam dari tadi, yah!"
Ren mengangguk. "Mungkin mama hanya lelah."
"Ya, mungkin."
"Besok akan aku kirim sop sarang burung untuk mama."
"Heh!" Gia seketika menoleh lagi ke suaminya.
"Kenapa, sayank? Kamu masih mau perhitungan uang ama mama kamu sendiri, hm?" tantang Ren secara tidak langsung.
Gia mendengus, dia kalah telak.
-0—00—0-
"Gee, besok lusa aku harus pergi ke luar negeri." Ren mengatakan ini usai mereka bercinta di malam usai menidurkan semua anak-anak.
Gia menoleh ke belakang hingga terdengar bunyi lirih kecipak air di bathtub tempat mereka duduk bersama saat ini. "Keluar negeri, ke mana?"
"Ke Perancis." Ren menjawab sambil tangannya mengelus-elus lengan telanjang istrinya.
"Perancis? Boleh ikut?"
"Kau dan anak-anak?"
"Hu-um."
"Jangan, yah! Nanti aku malah sibuk cemas ke kalian, karena ini murni bisnis, menemui klien, sayank."
Gia menyandarkan lagi kepalanya ke dada Ren. "Berapa lama?"