Hanya karena cemburu dan tidak dibukakan pintu saat kembali ke bungalow, Ren akhirnya melepas topeng yang selama ini dia kenakan. Dia menghukum Gia dengan cara yang sudah bisa ditebak.
Gia merasa hancur setelah sebelumnya dia sempat terbuai dengan kedamaian hidup yang diberikan Ren. Nyatanya, pria itu masih saja sama, warna kulit yang tidak bisa berubah meski ditutupi bedak sekalipun.
Memang seharusnya Gia tidak perlu terburu-buru senang dahulu jika ini berkaitan dengan manusia berlabel Ren. Belajar dari hal ini, akhirnya dia bisa menenangkan dirinya setelah sempat merasa hancur.
Dia harus tunjukkan pada Ren bahwa dia tidak hancur, bahwa dia tak bisa diruntuhkan atau Ren akan tertawa senang dan mengira balas dendamnya sudah sukses.
Tidak! Gia tak mau terlihat rapuh. Dia harus menyembunyikan kehancuran di hatinya rapat-rapat dari Ren. Tak sudi bila dia melihat Ren bersuka cita akan kesusahannya.