"Apakah kau ini paparazzi? Apa kau punya kebutuhan untuk tahu semua hal di dunia ini, hah? Apa semua urusan temanmu harus kau ketahui?"
Ve terkejut mendapatkan kalimat dengan nada ketus dari Ren. Ia membeku di tempatnya. "Aku …."
"Pergi sana! Untuk apa mengikuti seperti anjing saja!" bentak Ren membuat Kei agak merengek dalam gendongannya.
Seakan Ve mendapatkan ledakan di depan mukanya. Lelaki tampan nan jangkung yang tadi mendapatkan pujian di hatinya, mendadak meludahkan kalimat pedas yang mengiris tak hanya telinga tapi juga hatinya. "Ba-Baik! Maaf! Bye, Gia."
Ve memaksakan senyumnya sambil dia menahan tangis dan melambai basa-basi ke Gia yang dibalas sama oleh Gia. Lalu, dia bergegas meninggalkan Gia dan Ren sebelum mendapatkan kalimat menyayat kalbu berikutnya. Hatinya ini serapuh gelas-gelas kaca.