Gia sudah nyaris menghabiskan makanannya ketika dia melihat Kei mulai beringsut turun dari kursinya. "E-Ehh! Kei!" Ia meninggalkan makanannya untuk mengejar Kei yang berjalan sempoyongan sambil berpegangan kursi-kursi lain.
Rupanya, Kei ingin berjalan menuju ke Ren. Bagaimana ini?!
Gia bergegas menyusul Kei yang ternyata bisa cepat juga meski berpegangan dari satu kursi ke kursi lain. Di depan sana, mata Ren sudah membara akan kekhawatiran melihat Kei berjalan sempoyongan begitu. Bocah cilik yang belum pandai berjalan kini memaksakan diri berjalan sendiri demi ke dirinya? Ren yakin Kei ingin menghampiri dia.
Memikirkan itu, dia terharu akan tindakan Kei. Rupanya, diri dia di benak Kei begitu penting.
"Kei! Tunggu!" Gia sudah hampir menjangkau Kei ketika tubuh si bocah cilik limbung. Ya ampun, bisa terjangkau tidak ini! Gia menjerit di hatinya ketika dia merentangkan dua tangannya jauh-jauh ke depan untuk menerima tubuh limbung Kei.
Sayang sekali, tangan Gia kurang panjang.