Ren dan Gia tidak menyangka, setelah suka cita mereka mendengar ucapan pertama dari Kei setelah insiden kecelakaan yang merenggut kedua orang tua Kei, si bocah justru mulai menangis usai dia mengucap "papa".
Apakah dia teringat akan ayahnya yang tidak juga muncul? Apakah selama ini dia diam saja dan menunggu ibunya untuk menjemput dan membawa dia pulang ke rumah mereka?
Pikiran ini berkecamuk di benak Ren, sehingga dia lekas merasakan empati untuk Kei dan bergegas mengangkat Kei yang mulai menangis lirih, jenis tangisan yang memilukan bagi yang mendengar.
"Sayank … sayank … shh shh shhh … sudah, sudah, tak apa. Papa Kei sedang tak ada. Sekarang, Kei dengan Papa Ren dulu, yah! Dan itu juga ada mama Gia. Papa Ren dan mama Gia sangat sayang pada Kei." Ren sibuk membujuk Kei.
"Papa … huhuuu … mamaaa … huuuu …." Kei masih menangis lirih sambil memeluk leher Ren.