Ren tidak main-main dengan ucapan dia, shop till you drop. Dia gila-gilaan membelikan pakaian untuk Kei, belum lagi pernak-pernik lainnya, seakan Kei benar-benar anaknya saja.
Ini cukup membuat Gia heran, lelaki sejahat Ren, kenapa bisa begitu penuh sayang ke anak kecil? Apakah Ren hanya jahat pada orang dewasa saja?
"Gee, ayo, jangan malah melamun." Ren menoleh ke Gia yang tertinggal di belakangnya.
"Dih! Sabar, napa? Aku kan bawa troli! Mana harus diliatin banyak orang pula, berasa kayak aku mo bukan toko baju abis ini, pasti itu batinan orang-orang," sungut Gia dengan wajah ditekuk.
"Perduli amat dengan omongan orang lain, Gee." Ren melambatkan langkahnya di sebelah Gia. "Mau gantian gendong Kei? Nih! Sini, biar aku saja yang dorong troli."
Gia tak bisa memprotes apa-apa karena Ren sudah mengangsurkan Kei di gendongan dia ke Gia. Untung saja gadis cilik itu sudah mulai terbiasa dengan Gia sehingga tak lagi mudah menangis jika bersama Gia.