"Kamu ini pastinya kaya, kenapa malah ribet ama aku dan keluargaku? Masih banyak perempuan elit lain yang bisa kamu dapat, kan?"
Pertanyaan Gia yang tak bisa dibendung oleh gadis itu agar tidak merasa penasaran, membuat Ren terdiam sesaat.
Hingga akhirnya Ren menjawab, "Memangnya tak boleh yah kalau aku mengejar kamu … yang enggak elit ini?" Ia sambil menahan tawa.
Kening Gia berkerut seiring juga dengan bibirnya. Dikatakan tidak elit secara terang-terangan itu memang mengesalkan! Yah, meski dia sadar diri dia memang bukan wanita golongan elit, tapi tak perlu diperjelas sampai diverbalkan, bisa kan? Ia menyahut, "Ngapain mengejar yang kagak elit kayak aku?"
"Duh … ada yang ingin dikasi rayuan, yah?" goda Ren sambil satu tangannya terjulur mencubit dagu Gia.
"Tsk! Apaan, sih?" Gia menepis tangan itu dari dagunya dan mendengar tawa tertahan Ren, makin kesal dia.