Gia sore itu sudah tiba di rumahnya setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Untung saja dokter tidak terlalu menyeluruh memeriksa hingga ke bagian intima tau akan menemukan adanya peradangan kecil di sana akibat gesekan paksa yang berlebihan.
Ren juga sudah menghindarkan Gia dari pemeriksaan psikolog yang ditawarkan rumah sakit dan beralasan bahwa Gia hanya lelah akibat pekerjaan saja dan akan segera mendapatkan keringanan kerja setelah ini.
Begitu mobil tiba di depan rumah dan masuk ke carport, Bu Jena dan Lyn menyambut dengan wajah suka cita.
"Bontot!"
"Vava!"
Keduanya menyambut dan memeluk Gia yang turun dari mobil dibantu Ren.
"Mama sudah masak sop krim jagung. Kata Vigo, kamu doyan makan itu di rumah sakit." Bu Jena menepuk lembut pipi putri bungsunya.
Gia tersenyum merespon ucapan ibunya dan menyahut, "Iya, Ma, makanan rumah sakit tak enak, makanya aku harus diam-diam makan yang dari luar."