Ren tak tahu harus geli atau senang atau merasa direndahkan ketika Gia memerintahkan padanya untuk memijat pinggang belakang gadis itu.
Tapi, karena dia sudah berikrar pada dirinya sendiri untuk memanjakan dan menuruti semua kemauan Gia, maka dia tidak menolak dan patuh melaksanakan apa yang menjadi perintah untuknya dari Gia.
Perlahan, tangannya tiba di punggung Gia dan mulai memijat pelan dari sana.
"Oiii! Pinggang belakang, bukan punggung! Gimana, sih? Nilaimu berapa di pelajaran biologi?" hina Gia secara tak langsung sambil mendengus kesal saat dia berbalik sedikit ke belakang untuk menemukan tatapan Ren.
"Iya, iya, maaf kanjeng nyai sayank …."
"Gak usah lebay manggilnya. Biasanya juga apa, gitu!"
"Pfftt! Ya, deh … mungkin kamu udah kangen panggilan khususku ke kamu. Gee …." Ren menggunakan kesempatan ini untuk menggoda Gia melalui pijatan tangannya ke pinggang belakang gadis itu.