Betapa terkejutnya Gia ketika mendapatkan informasi dari pelayan kantin, Mbak Reni, bahwa Danu bukan karyawan di kantor ini melainkan pemilik perusahaan seperti Ren, alias bos.
"Ehh? Dia … dia bos? Dia termasuk pemilik kantor ini, Mbak?" Mata Gia sampai melebar saking tak percayanya.
Kepala Mbak Reni mengangguk berulang kali dengan cepat sambil dia mengelap meja bekas Ren dan Danu. "Iya, Kak. Mereka berdua memang pemilik kantor ini. Apa Kakak belum pernah bertemu Pak Danu?"
Gia menggeleng disertai wajah melongo. Dia baru saja mengobrol dan bercanda asyik dengan bos kantor ini. "Belum pernah, Mbak. Makanya aku tadi nggak tau dan enak ngobrol ama dia. Ya ampun! Kalo tau dia itu bos di sini, aku nggak bakalan segitu pede-nya bercanda ama dia, duh!" Tangannya meremas rambut sendiri.