Di tengah malam, Nir membuka matanya, dilihatnya ke samping, Kei sudah lelap. Dia tersenyum dan mengendap senyap keluar kamar.
Dia sudah bersiap dengan pakaian tidur tipis dari bahan satin, atasan kamisol dan celana mini yang merupakan setelan, dan tanpa memakai dalaman apapun, sehingga dada montoknya tercetak jelas setiap detilnya, bahkan bagian pucuknya sekalipun.
Entah apakah dia sejak tadi sebenarnya belum tidur atau ini terbangun biasa saja, yang penting, dia senang bahwa situasi sudah sangat mendukung saat ini.
Pelan dan berjingkat, tanpa memakai sandal kamar, dia keluar dari sana setelah yakin semua tidak ada yang di luar kamar. Tentu saja, ini sudah tengah malam!
Hendak ke mana Nir sebenarnya? Tentu saja ke kamar Ren!
Ini sudah masuk ke salah satu rencana dia dan harus berhasil!
Maka, setelah yakin di mana kamar tuan rumah, dia pelan-pelan membuka kenop pintu di situ.
Tidak dikunci!
Astaga, apakah ini artinya jodohnya memang sedang didekatkan? Begitu dipermudah!