Ren menarik napas sebentar sebelum kemudian dia berbicara, "Jujur ama Daddy, deh Jun, kamu … suka kakakmu Kei, benar? Apa kau jatuh cinta ke kakakmu Kei?"
Mendapatkan todongan pertanyaan seperti itu, mana mungkin Jun tidak terkejut? Dia belum siap, bahkan tidak siap dengan kalimat semacam itu dari ayahnya.
Jun seketika merasa lidahnya kelu meski mulutnya sudah membuka dan menutup seperti ikan koki walau tak bersuara apapun.
Karena tidak juga mendapatkan jawaban dari putranya, Ren berkata lagi, "Sepertinya apa yang Daddy pertanyakan padamu barusan, beneran terjadi, yah!"
"D-Dad! Itu …." Jun harus menjawab apa? Dia tidak siap dan belum memiliki jawaban untuk pertanyaan itu!
"Tidak masalah! Meski tidak Daddy anjurkan." Ren bicara lagi tanpa menunggu putranya menyelesaikan kalimatnya. Lagipula, sepertinya Jun memang tidak memiliki kalimat utuh untuk disampaikan, benar?