Akhirnya di pagi hari, setelah dokter selesai memeriksa Gia, dengan kondisi masih lemah dan pucat, Gia memaksakan dirinya untuk berbicara pada suami dan ibunya.
"Janji padaku … Ren … gak salahin … Lyn. Mama … jangan marah … ke … Ren … dia suami dan … bapak yang baik … aku … cinta kalian … semua …." Usai mengatakan itu, wajah Gia makin membiru dan mengalami sesak napas.
"Gee?"
"Vava! Va!"
"Aku … aku sudah melindungi … Lyn … seperti … janj—" Kemudian, Gia benar-benar jatuh tak sadarkan diri tanpa sempat menyelesaikan kalimatnya.
Ren dan Bu Jena makin panik bersahutan memanggil Gia ketika Gia mendadak kehilangan kesadaran dengan wajah membiru.
Tangan Ren secara panik menekan tombol pemanggil perawat. Namun, karena tak sabar, dia berlari keluar kamar untuk segera mencari perawat di luar.
.
.
Dokter dan perawat segera memberikan kejut jantung menggunakan alat khusus karena jantung Gia berhenti. Mereka semua terlihat sibuk menyadarkan denyut jantung Gia.