Esok harinya, pada pagi di jam 6, Gia dan Ren sudah bersama-sama ada di dapur untuk mengolah makan pagi keluarga kecil mereka.
Sama seperti kemarin, Gia yang mengolah bahan-bahan, lalu Ren yang akan memasaknya karena lengan kirinya masih dibebat perban penyangga yang tidak membiarkan dia menggerakkan lengan tersebut.
Saat Ren mulai menumis bahan-bahan, Gia bersandar di sebelah suaminya. "Ren, jujur aja ama aku, deh … sebenarnya kamu belum boleh keluar dari rumah sakit waktu itu, kan?"
"Hm?" Ren menoleh singkat ke Gia sebelum mengembalikan fokus pada wajan di depannya.
"Kayaknya emang gitu, deh …."
"Kamu ngomong apa, sih Gee?"
"Gak usah pura-pura gak denger, apalagi pura-pura inosens. Kamu ngotot keluar dari rumah sakit meski dokter belum kasi ijin, kan? Hanya karena kamu tau Sya sakit, iya kan? Ngaku!" Gia sembari menusukkan ujung telunjuknya ke pinggang suaminya.
"Ha ha ha …." Ren tertawa tak tahu malu. "Siapa yang kasi tau kamu itu, Gee? Lang?"