Masalah mengenai prioritas ini masih menjadi menu perdebatan sehari-hari di keluarga kecil Ren. Gia belum mau mengakui kalau dia udah bertindak kurang adil pada anak-anaknya.
Sama seperti hari ini pula, mereka masih saja berputar pada pusaran problematika yang sama seperti hari-hari kemarin.
"Ini, Jun dulu, Gee. Dia sudah menunggumu sejak tadi." Ren sampai menyodorkan anak lelakinya ke Gia yang baru selesai mandi dan hendak menyusui kedua bayinya.
Gia menatap suaminya dan mendesah sembari berkata, "Ren, apa har—"
"Jun dulu atau akan aku lakukan sesuatu pada Lyn," potong Ren sembari memberikan ancaman.
Segera saja Gia melotot ke suaminya dan menghardik sepelan mungkin, "Ren! Bisa-bisanya kamu ngasih ancaman kayak gitu ke bocah yang belum bisa membalas kamu! Apa kamu udah gak punya nurani ampe mau celakai Lyn?"
"Kalau itu bisa menyelamatkan nyawa anakku, apapun bisa aku lakukan meski dianggap kejam sekalipun, Gee." Tatapan tajam menusuk Ren tertuju lurus ke istrinya.