Saat Gia datang ke rumah sakit tempat Lyn usai melahirkan bayinya, ternyata Lyn ingin berkata empat mata saja dengan Gia dan meminta ibu serta suaminya keluar kamar.
Sesudah ibu dan suami Lyn keluar dari kamar rawat inap, Lyn mengatakan beberapa hal yang mencengangkan Gia.
"Va, tolong rawat anakku."
"Vava, aku sudah tahu hubungan kamu dengan Vigo."
"Aku sudah bisa menerima itu sekarang, Va."
"Aku lega itu adalah kau, Va, bukan perempuan lain."
Semua ucapan Lyn tadi sangat mengguncang Gia. Kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh Lyn serupa bagaikan hantaman petir ke kepala dan juga hati Gia.
Mati-matian, Gia berusaha mencerna apa makna dari ucapan kakaknya ini. Tapi, makin dia cerna, makin hantaman listrik jutaan voltase itu seperti terus berdentum di kepala dia.
Kenapa bisa ….