Rupanya, Gia sudah merasakan kontraksi melahirkan.
Tiba di rumah sakit, rupanya si bayi terlalu mendesak ke liang keluarnya sehingga sudah tidak memungkinkan diadakannya operasi.
Ini tidak sesuai dengan harapan Ren. Tapi mau bagaimana lagi, si bayi ternyata sudah mendesak ingin segera keluar dan tak bisa lagi didorong masuk hanya untuk menjalankan cara operasi.
Mau tak mau, Gia harus mengejan lagi.
Ren meminta masuk ke dalam ruang bersalin dan diijinkan perawat di sana.
Sya dititipkan ke Lang. Untung saja bocah itu begitu pintar, mengetahui ayah dan ibunya sedang dalam situasi gawat demi adiknya yang hendak hadir di dunia ini, dia tidak rewel dan sudi bermain dengan Lang.
Melihat wanita tercintanya sedang berjuang di ruang bersalin, Ren berlari menghampiri Gia. "Gee, sayank, aku di sini, sayank."
"Reennhhh … nnghhh …." Wajah Gia merah padam dengan keringat bercucuran keluar.