Sepertinya sahabatnya ini sudah menemukan sahabat lain di kampusnya. "Oke dah, kalo gitu, Mel, bisa kamu ceritakan gimana awal kejadian ampe kamu bisa … gitu ama Zan?"
"Gi!" Zan terkejut. Kenapa pula Gia menuntut ingin mengetahui kronologi dari kejadian memalukan itu! Hal demikian hanya akan membuatnya semakin tertampar!
"Sshhh, Zan, jangan bicara dulu. Biarkan aku ngomong dulu ama Mel, kamu belum saatnya diminta bicara. Jadi, duduk tenang dan dengerin aja." Gia melirik Zan yang tertunduk lagi.
Setelah Zan paham dirinya harus tetap diam, Gia menatap Mel lagi. "Ayo, Mel, silahkan cerita."
"Oke, karena kamu yang minta, aku gak bisa apa-apa selain menuruti kemauan kamu, Gia." Mel mengangguk. "Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, kalo aku cinta banget ama Zan."
"Ya, aku udah dengar itu. Skip langsung aja ke bagian kalian … bisa bikin bayi di perutmu itu." Gia melirik ke perut Mel yang masih terlihat datar.