[Gi, tolong kembali ke rumah, yah! Aku mohon, Gi. Aku minta maaf sudah melakukan itu ke kamu, tolong balik ke rumah, aku janji gak gitu lagi, aku janji, Gi!]
Mata Ren membaca deretan kata dari pesan Zan ke Gia. "Memangnya apa yang dia lakukan ke kamu, Gee?"
Ohh, celaka!
Gia sama sekali tidak menyangka ponsel di tangannya ketika membuka pesan Zan, akan direbut Ren dengan mudahnya saat dia lengah.
"Ren! Kenapa sih harus gitu?" Gia mengerutkan kening sembari mengerucutkan bibirnya tanda kesal.
Ren malah secara ringan saja menanggapi sikap kesal Gia dengan kata, "Loh, memangnya kenapa kalau aku ingin tau siapa dan pesan apa saja yang datang ke telepon wanitaku, hm?" Dia sedikit memberikan kekehan yang terdengar menohok.
Gia lekas pudarkan wajah kesal dia sebelum Ren akan makin curiga padanya. Dia tidak bisa sembarangan memberikan respon ke lelaki satu ini yang pandai menganalisis dan juga matanya seperti memiliki alat pemindai ajaib.