Ternyata Ren mengejar Gia hingga menemukannya di apartemen Nad, salah satu sahabat Gia selain Zan.
Karena sudah terlanjur hadir di sana, maka Nad tak ada pilihan selain membukakan pintu bagi Ren dan mempersilahkan lelaki tinggi atletis itu masuk.
Sikap Nad cukup canggung ketika Ren hadir. Biasanya dia mendengar dari Gia mengenai sikap dominan dan sok kuasa Ren yang ingin mengatur semua orang di rumah Bu Jena.
Ketika Nad berhadapan langsung secara dekat, dia setuju ucapan sahabatnya bahwa Ren membawa aura dominasi tersendiri. Ren seolah kaisar megah yang menjulang dengan sinar menyilaukan di belakang tubuhnya. Benar-benar definisi dewa lelaki.
Sedikit gugup, Nad berkata di hadapan Ren usai mempersilahkan masuk, "Eeerrr ā¦ anu ā¦ iā"
"Mana Giavana?" potong Ren langsung tanpa menunggu Nad menyelesaikan kalimatnya.
Nad sampai meneguk saliva tanpa dia sadari saking gugup dan takut. Sialan, Gia, kenapa punya kakak ipar seperti ini! Nad sibuk merutuki sahabatnya di benaknya.