Kembali, Gia membahas mengenai perceraian dengan suaminya hingga berujung pada pertanyaan, "Zan, gini aja, kamu pilih, deh … kamu yang ceraikan aku atau aku yang ceraikan kamu." Gia berusaha bicara sehalus mungkin dengan memberikan pilihan pada Zan.
Mata Zan terpaku pada Gia. Pilihan macam apa itu? Keduanya sama-sama tidak diinginkan Zan. Tidak dan sangat tidak!
"Aku keluar dulu." Zan memilih untuk menghindar dulu saja. Dia takut jika dia tetap di dekat Gia, dia justru akan menyakiti Gia dengan ucapannya yang kadang susah disaring.
Gia tidak mencegah sahabatnya keluar kamar. Mungkin memang Zan butuh ruang dan waktu sendiri untuk mempertimbangkan dan memikirkan apa yang tadi dia ucapkan.
Memang kejam, Gia tahu dirinya kejam pada Zan dengan memaksa lelaki itu untuk memilih 1 di antara kedua pilihan tadi. Tapi, lebih baik sedari sekarang saja dia memberikan pil pahit pada Zan sebelum semuanya makin tak terkendali.