Keesokan harinya, tidak disangka-sangka, muncul Tante Pram, kali ini tidak hanya bersama suaminya, namun juga dengan kedua anak mereka yang berusia 15 dan 9 tahun.
"Halo, kalian semua …." Tante Pram menyapa hangat orang-orang di rumah Bu Jena. "Kenalin, ini anak-anak kebanggaan aku, Devon dan Milly."
Kedua bocah itu pun menjulurkan tangan dengan sikap bersahabat ke Bu Jena dan yang lainnya yang keluar menyambut mereka. Keluarga Bu Jena pun menjabat uluran tangan dari kedua anak Tante Pram.
Meski ibu mereka bersikap nyinyir dan menyebalkan, tapi tentunya tak perlu membalas ke anak-anaknya, kan?
"Hello, aku Milly, senang bertemu kalian," ujar si sulung yang berusia 15 tahun. Pelafalan bahasa Indonesia dia lumayan fasih meski masih agak kaku.
"I'm Devon." Si bungsu menjulurkan tangan dengan sikap ogah-ogahan. Sepertinya dia cukup terpaksa mengikuti orang tuanya ke rumah Bu Jena.