Seperti yang sudah dikatakan Bu Jena, keluarga dari saudara mereka, tante Pram, datang.
Mereka datang di siang jam 1. Bu Jena beserta kedua putri dan juga Zan serta baby Sya sudah menunggu di teras depan.
"Pasti lupa dengan Tante, ya kan Lyn dan Vava?" ujar Tante Pram sambil memeluk serta cium pipi ke Gia dan Lyn saat mereka masih berada di teras usai turun dari mobil mewahnya.
"Ini nih tante kalian yang tinggal di Amerika." Bu Jena mengingatkan. "Dia adik papa kalian paling bungsu."
"Ohh, iya, Tante." Lyn tersenyum menanggapi sepenggal latar belakang Tante Pram.
"Halo, Tante." Gia memunculkan senyumnya pula sembari dia menggendong anaknya, baby Sya.
"Wah, jadi ini yah si peri kecil di rumah ini?" Tante Pram membelalakkan mata menatap baby Sya. "Ini anaknya Vava? Lalu mana anak kamu, Lyn?"
Menerima ucapan dari tantenya, senyum Lyn langsung pudar dengan cara canggung.
Tapi, Tante Pram makin tidak peka dan terus bertanya, "Ini yang menikah lebih dulu, bukannya Lyn, ya kan?"