Gia keluar dari kamar menggunakan daster batik berwarna merah muda cerah, ini merupakan impian Ren dulunya ketika Gia hamil. Dia sangat ingin melihat Gia memakai daster, corak apapun tak masalah, batik lebih bagus lagi, dan ini seperti impian menjadi kenyataan.
Namun, baru saja Ren sedang menikmati penampilan memikat Gia, itu harus dihancurkan dengan kemunculan Zan di belakang Gia, keluar dari kamar juga dan kemudian tangan Zan dengan ringannya ditaruh pada pinggang ramping Gia.
Dahi Ren berkerut emosi. Bisa-bisanya pemuda itu terus saja mencari perkara dengannya. Apakah nyawa Zan benar-benar seperti kucing? Atau dia harus menjajal mengenai itu?
Tapi, Gia pernah mengatakan padanya agar Ren tidak menyakiti teman-teman terbaik dia. Ren disumpah untuk tidak menyerang satupun dari 3 sahabat baik Gia: Nada, Zan, dan Widad.
Bodohnya, Ren menyutujui itu. Dia menuruti kemauan Gia itu tatkala Gia awal-awal hamil, saat itu Ren berani menuruti apapun yang Gia inginkan.