Kemunculan Ren di depan Lyn, tentu membuat wanita itu sungguh bahagia dan gembira tiada tara. Penantian panjang itu terasa tidak sia-sia.
Lyn sungguh bersyukur banyak-banyak mengenai kepulangan Ren. Doa dan air mata untuk Ren memang membuahkan hasil, Ren kembali padanya.
Dikarenakan Ren telah kembali, Lyn tidak lagi ragu menyampaikan keinginannya. "Temani aku, yah! Di sini saja, yah!"
Lyn ingin Ren menunggui dia di rumah sakit.
"Mama biar bisa istirahat di rumah, kasihan Mama selama ini pastinya sudah lelah." Lyn melirik ibunya seakan meminta persetujuan.
Bu Jena mana mungkin tidak menganggukkan kepala mengenai keinginan putri sulungnya ini? "Iya, Mama memang agak lelah. Ohh, sebentar lagi Mama akan menengok sebentar cucu Mama sebelum pulang. Pastinya sekarang adikmu sedang ditunggui suaminya."
Usai mengatakan demikian, Bu Jena pun melirik singkat ke Ren, seolah sedang memberikan kode untuk lelaki itu untuk tetap berada di sisi Lyn, tak perlu ke mana-mana.