Akhirnya Bu Jena pun sadar dan paham bahwa putri bungsunya ini telah jatuh cinta kepada kakak iparnya sendiri.
Tidak bisa dikatakan seberapa kecewa dan menyesalnya Beliau saat memikirkan hal ini.
Tidak bisa dibayangkan akan seperti apa runtuhnya perasaan Lyn si anak sulung apabila mengetahui kenyataan bahwa adiknya sendiri malah yang menikam hatinya dari belakang.
Bu Jena sungguh berduka cita untuk rumah tangga Lyn. Beliau tak tahu apakah keadaan bisa dipulihkan ke jalur yang seharusnya. Apalagi kedua putrinya sudah memiliki pasangan masing-masing.
Kenapa harus ada kerumitan ini? Kenapa hal semacam ini terjadi pada keluarganya? Kenapa plot pada drama harus mereka alami? Apakah drama di televisi itu justru diambil dari kehidupan nyata?
Otak Bu Jena rasanya makin keruh berdenyut dan sakit. Kepalanya pening. Inilah mengapa Beliau memilih keluar dulu dari kamar Gia, tak lupa Beliau mengelus kepala cucu perempuan yang terbungkus kain tebal agar tetap hangat.