Zan malah digunakan Bu Jena sebagai alat untuk pereda amarah Gia. Dia dimanfaatkan seperti tameng, uji coba bagi Bu Jena.
Meski masygul di hatinya, Zan tetap memberanikan diri maju dan masuk ke kamar untuk menemui istrinya.
Yang dia pahami dari karakter Gia, wanita itu keras kepala jika sudah marah, apalagi jika merasa benar. Gia pun bisa menjadi pribadi yang mudah mendendam pada yang telah membuat dia marah.
Namun, Zan tak yakin Gia akan mendendam pada ibunya sendiri. Paling-paling ini Gia hanya marah biasa, bukan hingga ke tahap dia harus mendendam.
Toh, sekiranya apa yang perlu dimurkai dari ucapan Bu Jena? Mengenai Xena dan Artemis saja, kan?
Zan mempunyai asumsi sendiri bahwa Xena dan Artemis merupakan anak buah dari lelaki misterius itu untuk menjaga Gia, tanpa tahu siapa sebenarnya si lelaki itu.