Acara jalan santai di GOR pagi itu sungguh dimanfaatkan Zan dengan sebaik mungkin untuk menjalin kedekatan dengan Gia. Meski sulit meluluhkan Gia, tapi ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Zan.
Sebagai lelaki, mana mungkin dia tidak menyukai tantangan? Apalagi ini mengenai meraih istri sahnya sendiri!
Tiba di rumah, mereka sudah bisa mencium aroma dari arah meja makan.
"Wah, Kak Ar sepertinya masak enak, nih!" Gia tersenyum. "Padahal aku cuma minta masak nasi goreng aja."
Begitu mereka tiba di ruang makan, ternyata hidangan makan pagi sudah tersedia di meja. Ada nasi goreng, udang masak pedas manis, gorengan tempe dan tahu, juga sup daging bagi yang tidak ingin nasi goreng.
"Hm, berguna juga menampung orang di sini, yah!" tutur Bu Jena tanpa ditahan-tahan meski Artemis masih berkeliaran di sekitar Beliau.
"Mama, ihh …." Lyn mengingatkan ibunya menggunakan nada teguran halus.