Di kamar rawat inap Ren, Gia sedang damai menikmati roti yang baru saja dibelikan Artemis.
"Nyonya, saya hanya ingin menginformasikan ke Nyonya, bahwa Tuan Zan sejak kemarin hingga tadi membuntuti mobil Nyonya."
Mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh pengawalnya, Gia terkejut hingga tangannya terhenti di udara memegang roti kesukaannya. "Zan … apa?" Dia khawatir telinganya salah mendengar.
"Tuan Zan, suami Anda, sejak kemarin hingga tadi membuntuti mobil Anda, Nyonya." Sekali lagi Artemis mengulang laporannya.
Kedua alis Gia terangkat tinggi-tinggi, masih tertegun sampai terlupa mengunyah roti yang ada di mulutnya. "Dia … dia membuntuti mobil kita?"
"Benar, Nyonya. Saya sudah mengetahui ini sejak kemarin-kemarin, tapi akhirnya malam ini saya tidak salah lagi bahwa itu adalah Tuan Zan yang melakukannya." Suara Artemis tenang sekaligus datar ketika menjelaskan ini.