Akhirnya, penantian panjang Zan pun membuahkan hasilnya! Mobil Gia mendekat ke arah gerbang utama rumah sakit dari arah dalam, menandakan Gia pastinya hendak keluar dari gedung besar kokoh itu.
Dengan begini, maka Zan sebentar lagi akan mengetahui di mana tepatnya Gia tinggal dengan si lelaki misterius itu. Yes! Itulah yang selama ini selalu menjejali ruang rasa penasaran di benaknya.
Maka, meninggalkan warung itu dengan terburu-buru, Zan pun mengambil motor di dekat warung dan bergegas mengikuti mobil yang mulai berjalan meninggalkan rumah sakit.
Sementara itu, pelayan remaja tadi melongo melihat kelakuan Zan yang terburu-buru pergi bahkan tanpa pamit sama sekali. Dia menatap ke piring berisi 3 bakwan gratis yang dia tawarkan beberapa waktu lalu. "Dih! Dasar pembeli tak sopan! Sudah nongkrong lama, cuma pesan dikit, dikasi gratisan malah ditinggal pergi kagak pamit!"