"Lalu memangnya, siapa yang kamu cinta?" todong Bu Jena menggunakan pertanyaan ketika Gia menolak untuk berlaku sebagai istri Zan.
Sontak, Gia terdiam, tak bisa menjawab.
"Apa kamu mencintai lelaki itu?" Tangan Bu Jena terjulur ke arah Ren yang berbaring koma.
Ini makin membuat Gia kelimpungan mencari jawaban. Otaknya terus dia peras untuk menghasilkan kalimat yang tepat untuk ibunya.
"Vava?" Bu Jena tidak sabar menunggu jawaban putri bungsunya.
Kepala Gia akhirnya menggeleng. "Enggak, Ma." Wajahnya menyiratkan antara sedih dan tertekan ketika menyuarakan kalimat itu.
Lang diam-diam menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata sekian detik mendengar jawaban dari Gia. Dia berharap, itu hanyalah kebohongan yang dinyatakan Gia demi untuk menentramkan hati ibunya.
Luar biasanya, pemikiran Lang memang seperti yang sekarang ada di benak Gia.