Zan melongok masuk ke kamar Gia dan mendapati istrinya sedang berbicara dengan Nad. "Errr … aku ganggu gak, nih?"
"Ganggu!"
"Enggak!"
Gia dan Nad sama-sama memberikan tanggapan berbeda.
"Ohh, kalo menurut Gia ganggu, ya udah, aku nanti aja datang lagi ke sini." Maka, Zan pun kembali menutup pintu.
Nad menoleh ke Gia. "Kamu ini kenapa, sih?"
"Yah abisnya … dia berkali-kali ngelakuin sesuatu tanpa persetujuan aku dulu! Kan kesel!" Gia mengerucutkan bibir merah menyalanya.
"Apa aja emangnya?" Nad berusaha masih tetap bersikap santai agar Gia mau terbuka seperti biasa.
"Yah, salah satunya tuh mengundang kamu ke sini tanpa bilang ke aku! Jangan diulang lagi pembahasan mengenai ini, oke! Sudah kelar kita obrolkan tadi, deal?" Gia buru-buru mengatakan begini agar Nad tidak kembali mengucapkan apa yang tadi sudah diucapkan sampai dia menangis.
"Iya, iya, lalu yang kedua lainnya?" kejar Nad tanpa terburu-buru.