Tak beberapa lama, selesailah kewajiban perias untuk mempercantik penampilan Gia. Kini dia sudah memakai semua pakaian dan asesoris adat tradisional dari atas hingga bawah.
Penata rias tersenyum puas. "Mendandani Mbak ini sungguh lancar dan dimudahkan, sungguh berkah bagi saya."
"Ahh, Mbak bisa saja." Gia tersenyum malu.
"Benar loh Mbak, Mbak ini sangat cantik, apalagi didandani seperti ini, aura cantik Mbak lebih keluar berkali-kali lipat! Mbak sangat manglingi kalau kata orang Jawa."
"Manglingi?" Gia tumbuh di era modern yang jarang diberikan pengetahuan dan sentuhan adat leluhur orang tuanya, makanya dia tak paham dengan ini serta itu dari Jawa, termasuk bahasa. Hanya tau mbak dan mas itu panggilan untuk orang Jawa yang lebih tua beberapa tahun sebagai kesopanan.
"Iya, membuat pangling, paham kan pangling."
"Ohh, kalau pangling sih aku paham, Mbak. Yah, ini juga berkat jasa dan kepandaian Mbak juga sih ampe aku bisa kayak gini tampilannya, hi hi!"