"Gi! Kau hamil!" pekik Zan begitu dia menyadari bahwa yang dipeluk Gia itu bukan bantal melainkan perut gadis itu sendiri. Matanya membelalak kaget sambil badannya mundur ke belakang dan menempel pada pintu yang sudah ditutup Xena.
"Sshhh! Udah, jangan bawel, napa!" Gia tak ingin Zan banyak berkoar di tempat umum begini meski mereka di dalam mobil. "Kak Ar, jalan." Dia berkata ke Artemis yang bertugas di kemudi, sedangkan Xena sudah duduk di jok navigasi.
Mobil pun bergerak meninggalkan pelataran depan kafe, bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya.
Mata Zan masih terpaku pada Gia, dia pandangi sahabatnya dari kepala sampai ke bawah, berhenti di perut, lalu menatap wajah Gia lagi. "Astaga, aku gak lagi di prank ama kamu, kan Gi? Ini perut bohongan, kan?" Tangan Zan ingin menusuk perut buncit Gia, tapi ditepis Gia.