Dokter yang dinantikan Ren pun tiba tepat ketika Ren usai berbicara pada calon anaknya yang masih di dalam perut Gia. Dia baru saja mengecupi perut buncit Gia saat Xena mengetuk pintu kamar.
"Tuan, Bu Dokter sudah datang." Xena menyampaikan.
"Ya." Ren beringsut bangkit dari kasur dan mengembalikan piyama Gia seperti semula. "Aku temui dokter dulu, yah! Kamu tetap di sini saja, nanti biar dokternya yang ke sini."
"Terserah." Gia tak ambil perduli, dia hanya ingin rasa kencang di perut bawahnya ini bisa reda.
Ren keluar kamar dan menemui dokter yang ternyata adalah dokter kandungan yang mereka temui dulu saat memeriksakan kehamilan Gia pertama kalinya.
"Silahkan, Bu Dokter." Ren membawa dokter ke kamar.
"Permisi, ya Pak … Bu …." Dokter itu memang sosok yang ramah dan murah senyum. Ketika bertemu Gia yang terbaring di kasur dan mengerang, dokter itu menyapa, "Bu, apa kabar? Katanya sakit di daerah perut?"
