Di pagi harinya, setelah Gia berjuang mengempiskan mata bengkaknya akibat menangis semalaman menggunakan es batu dan irisan ketimun dingin, akhirnya dia sudah bersiap ke kantor.
Namun, ketika Ren datang ke penthouse pada pagi seperti biasanya untuk Gia, lelaki itu justru mengernyitkan dahinya melihat Gia sudah rapi dengan setelan kerjanya. "Mau ke mana, Gee?"
Gia mematung sejenak mendengar pertanyaan Ren. "Hm? Kau pikir kemana lagi selain kerja?" Apakah otak Ren sudah berkarat?
Ren malah menahan tawa dan berkata, "Pfftt! Ganti saja bajumu."
"Maksudmu?" Gia tak paham. Apa setelan yang dia pakai ini kurang pantas untuk ke kantor? Apakah terlalu seksi? Terlalu ketat? Sepertinya tidak.
"Ganti saja dengan baju kasual sehari-harimu, Gee. Karena kau tak perlu lagi ke kantor." Barulah kali ini Ren membuat semua ucapannya tadi terang benderang mendapatkan alasan.
Tentu saja Gia melongo. "Kok? Kenapa?"